Cari Blog Ini

Pages

Selasa, 29 November 2011

CINTA APRILIA

 Siapa yang tidak kenal dengan “facebook”?. Ya, facebook adalah sebuah jejaring social yang saat ini sangat popular di mana – mana, termasuk untuk anak muda seperti kita ini. Bagi Aprilia, facebook itu menyenangkan. Karena facebook, Aprilia berhasil menemukan pujaan hatinya yang berhasil mengisi kekosongan hatinya itu. Begini ceritanya …
        Aprilia sering membuka facebook. Tidak hanya untuk mengobrol bersama temannya saja, tetapi ia juga kadang bermain di beberapa aplikasi yang terdapat di facebook. Teman – temannya juga sering menggunakan aplikasi tersebut untuk bermain dan mereka sering memberikan hadiah lewat aplikasi permainan tersebut. Namun ada seseorang yang sangat sering sekali memberikan hadiah itu kepada Aprilia. Lama – kelamaan Aprilia ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada orang tersebut dan ia penasaran, siapakah orang yang sering memberikan hadiah itu melalui aplikasi permainan yang terdapat di facebook? . “Makasih ya udah sering kasih saya hadiah di sini” ucap Aprilia melalui aplikasi permainan tersebut. “Iya sama – sama. Mmm,, kalau boleh tau, ini siapa ya?” jawab Putra (orang yang sering memberikan hadiah itu kepada Aprilia) dengan baik. “Saya Aprilia, kalau kamu siapa?” balas Aprilia. “Ouh Aprilia. Saya Putra, salam kenal ya!” jawab Putra, lalu Aprilia pun membalas “Iya, salam kenal juga!”.
        Karena sangat malu untuk bertanya lagi kepada Putra, akhirnya Aprilia memutuskan untuk melihat album foto yang ada di facebook Putra. Ternyata mereka itu satu sekolahan. Karena sangat amat penasaran Aprilia pun memberanikan diri untuk bertanya lagi kepada Putra. “Eh, kamu sekolahnya di SMPN 1 Bandung ya?” tanya Aprilia dengan sangat ingin tahu. “Iya, kok tau?” jawab Putra dengan heran. “Eh taunya kita itu satu sekolahan tau!” balas Aprilia dengan spontan. “Haa?? Iyatah?? hahaha” sambung Putra dengan nada yang agak sedikit tertawa.
        Akhirnya Aprilia dan Putra menjadi sangat akrab sekali. Mereka menjadi lebih sering mengobrol lewat facebook. Namun ternyata keduanya sama sekali belum tahu wajah mereka masing – masing. Bel istirahat di sekolah mereka pun berbunyi, tiba – tiba teman Putra yang bernama Adit menanyakan sesuatu kepada Putra. “Put, lo sering amat ngobrol sama Aprilia di fb?” tanya Adit dengan heran. “Iya dit, ngga tau gue juga,kenapa jadi akrab kayak gini!” balas Putra dengan menggaruk – garuk kepalanya sedikit yang tak gatal, “Eh, lo kenal tah??” tanya Putra dengan sangat cepat. “Haha, ya kenal lah. Dia kan temen sekelas gue, Put!” jawab Adit sambil tersenyum. “Haa, iyatah?? Eh tunjukin ke gue sih yang mana orangnya”, tanya Putra lagi dengan rasa sangat amat ingin tahu. Tak lama kemudian datanglah Aprilia bersama ke empat orang temannya yang habis membeli makanan dari kantin. “Put, itu tuh yang namanya Aprilia, barisan kedua dari kanan, yang lagi bawa batagor!”, beritahu Adit kepada Putra. “Ohh itu orangnya? Cantik banget tau!” balas Putra dengan senang. “Haha, lo suka ya?” tanya Adit sambil tertawa, kemudian Putra pun menjawab dengan ketus “Ngga lah, itu kan cuma pendapat gue aja, dit!”.
        Bel masuk pun berbunyi, pelajaran di mulai, dan setelah semua pelajaran selesai, murid – murid pulang ke rumahnya masing – masing. Di sepanjang perjalanan menuju rumah, Putra selalu memikirkan Aprilia, cewek yang menurutnya sangat baik dan cantik banget. Ia jadi semakin bersemangat untuk sekolah. Tiba – tiba teman Putra yang sekelas dengan Aprilia bertanya “Pril, lo sering amat ngobrol sama Putra di fb!”, tanya Adit, kemudian Aprilia membalas “Hehe iya dit, emangnya kenapa? Emang lo tau orangnya?”, “Haha ya tau lah, Putra kan sahabat gue, waktu kelas 7smp aja dia satu kelas sama gue” jawab Adit dengan perasaan ingin tertawa lagi, kemudian Aprilia bertanya kepada Adit dengan rasa penasaran “Eh yang mana itu orangnya, gue pengen tau!”. Putra pun lewat tepat di hadapan Adit dan Aprilia. Adit lalu memanggil Putra dan Putra pun menoleh ke arah Adit dan Aprilia. Dan pada saat itu juga Aprilia pun mulai mengetahui Putra.
        Hubungan mereka pun menjadi lebih semakin dekat dan mungkin bisa di bilang lebih dari sekedar teman, melainkan sahabat. Suatu ketika Aprilia sangat kebingungan dengan PR yang akan di kumpulkannya besok hari. Karena ia bingung dan tidak mengerti dengan PR nya, akhirnya dengan sangat malu ia bertanya pada Putra, “Put, kamu ngerti ngga sama PR saya yang ini?”, lalu Putra menjawab “Oh, ini mah baru di pelajarin di kelas saya kemarin”, “Tapi gimana? saya ngga ngerti, hehe” tanya Aprilia lagi dengan perasaan malu, “Hmm, yaudah besok saya pinjemin bukunya ke kamu ya, biar kamunya ngga kebingungan lagi ngerjainnya” beritahu Putra dengan sangat lembut.”Eh, ngga lah, ngga enak tau, hehe”,  jawab Aprilia dengan malu – malu lagi, “Gapapa kali, besok bukunya saya kasihin pagi – pagi, jadi besok saya ke kelas kamu ya!” sahut Putra dengan baik.”Ha?? ke kelas?? Ohh, yaudaah deh”, jawab Aprilia dengan perasaan tidak menentu. Aprilia merasa sangat aneh sekali, rasanya ada yang menari – nari di hatinya saat Putra bilang akan meminjamkan buku kepadanya.
        Pagi itu pun tiba. Putra menghampiri Aprilia untuk meminjamkan buku kepadanya lalu setelah bel pulang berbunyi, Aprilia langsung mengembalikan buku itu kepada Putra. Setelah kejadian itu berlalu, mereka berdua saling memikirkan satu sama lain, seolah mereka sedang di landa jatuh cinta. Tapi keduanya tidak berpendapat seperti itu, mereka tetap menganggap ini semua adalah persahabatan. Tetapi lama kelamaan Putra menyadari bahwa ia sangat mengagumi pribadi Aprilia yang baik itu, juga wajahnya yang cantik, yang selalu terbayang – bayang di pikirannya. Setiap bertemu mereka selalu menunjukkan perasaan malu. Saat pembagian rapor di sekolah mereka tiba, ingin rasanya Putra mengungkapkan perasaannya kepada Aprilia, namun ia tidak percaya diri dan akhirnya ia mengurungkan perasaannya itu dan mungkin akan di ungkapkan pada waktu yang lebih tepat.
        Liburan pun telah tiba. Giliran Aprilia yang memikirkan Putra. Di benaknya tersimpan rasa rindu yang mendalam terhadap Putra, karena selama liburan ini ia tidak akan bisa bertemu dengan Putra. Aprilia juga sering memikirkan Putra dan ternyata ia juga sangat mengagumi Putra. Mereka juga lebih sering mengobrol di facebook. Sampai suatu malam pada saat liburan, Putra mengirimi sebuah pesan untuk Aprilia. “Eh ap, saya suka sama kamu tau!” beritahu Putra kepada Aprilia dengan ragu – ragu, kemudia Aprilia menjawab dengan malu “Haa?? Apaan sih, hehe”, “Mau ngga kalau kita,,,, jadian??” tanya Putra, lalu Aprilia menjawab “Jadian, hehe iya put “.
        Akhirnya Putra berhasil mengungkapkan perasaannya kepada Aprilia yang pada waktu itu memang pernah ia urungkan karena waktunya belum tepat, dan ternyata ia berhasil menemukan waktu yang tepat itu, ya! 5hari sebelum tahun baru berlangsung. Ia merasa sangat lega sekali ketika sudah mengungkapkan semua isi hatinya kepada Aprilia. Ternyata Putra adalah pacar pertama Aprilia, demikian sebaliknya, Aprilia juga merupakan pacar pertama Putra. Mereka masih sangat malu – malu sekali ketika sedang bertemu. Hubungan mereka pun sangat baik dan cinta mereka bertahan sangat lama. Ya, inilah cinta!. Cinta memang bisa tumbuh di mana saja dan kapan saja.
        Liburan pun usai. Bagi Aprilia, ini adalah hal yang sangat menegangkan dalam hidupnya. Sebab apa? Sebab ia harus bertemu dengan Putra, cowok yang baru aja ngungkapin perasaannya kepadanya. Ketika Aprilia sampai di kelasnya, “Ciee, April, jadian sama Putra yaa?? Kok nggak bilang – bilang sih?” tanya Ami, Icha, dan Angga, teman sekelas Aprilia. “Hehe, apaan sih kalian ini, orang aku nggak jadian sama siapa – siapa geh, woo ..!” jawab Aprilia dengan menyeling pertanyaan temannya itu.
        Beberapa jam berlalu. Tak terasa waktu istirahat telah tiba. Tiba – tiba Aprilia berjalan dan berpapasan dengan Putra. Mereka saling memandang dan hanya melemparkan senyum saja, tidak berbicara. Ya, mereka memang sengaja masih merahasiakan hubungan mereka yang belum lama ini di mulai. Ini semua di rahasiakan atas permintaan dari Aprilia, yang memang belum siap kalau hubungannya dengan Putra di ketahui orang banyak. Namun lama – lama semua teman sekolahnya mengetahui bahwa mereka sudah jadian, apalagi sahabat Aprilia, Nina, Vitta, dan Sella. Yaa, mau tidak mau Aprilia harus mengakui bahwa ia telah jadian dengan Putra. Teman – teman Aprilia dan Putra pun juga sangat senang melihat mereka jadian. Bukan karena wajahnya saja yang mirip, melainkan Aprilia dan Putra memiliki ciri khas berpacaran yang berbeda dari yang lainnya. Misalnya saja ketika akan menghadapi “Ujian Nasional (UN)”, mereka selalu belajar bersama. Yaa, mereka mempererat hubungan dengan cara itu. Dan mereka sering berdoa bersama – sama agar di beri kemudahan dalam melaksanakan Ujian Nasional tahun ini.
        Ujian Nasional sudah di laksanakan. Setelah selesai UN, mereka berdua berjalan – jalan di sebuah taman, sambil asyik mengobrol. “Hmm, kamu nanti mau masuk SMA mana?”  tanya Putra pada Aprilia, kemudian Aprilia menjawab sambil tersenyum, “pengennya sih di SMAN 3 Bandung, kalau Putra di mana?” “diajak temen sih ke SMAN 5 Bandung haha, “ gurau Putra, “aih? Kamu ini gimana sih?? Masa di ajak temen ? haha” celetuk Aprilia, lalu Putra menyambung “tapi sebenernya Putra pengen satu sekolahan lagi sama April, di SMAN 5 Bandung mah kejauhan, hehe”. “Hihi, April juga maunya gitu, biar bisa belajar bareng terus”, sambung April.
        Dua minggu berlalu, hasil UN mereka di bagikan, Tapi hasil yang di inginkan justru jauh berbeda dengan apa yang di harapkan. Hasil UN Putra berjumlah 35,16  sedangkan Aprilia berjumlah 33,56. Aprilia sangat sedih bukan main. Sampai pertanyaan Putra di abaikan. “April, jumlah nilai UN semuanya punya kamu berapa?” tanya Putra dengan rasa sangat ingin tahu, “nggak tau! lupa!”, jawab Aprilia ketus, “yaampuuun, kayak sama siapa aja ngomongnya” mohon Putra agar cepat tahu,“33,56, udah kan puas nggak bisa satu sekolahan ?!” Aprilia menjawab dengan sangat marah dan menangis, lalu Putra memberikan bahunya untuk Aprilia yang sedang menangis, dan sambil membelainya ia berkata “yaampun, itu juga udah lumayan kali, nggak papa nggak bisa satu sekolahan, yang pentingkan masih bisa ketemuan”,bujuk Putra, “tapi aku emang pengen sekolah di sana, pengen ngelanjutin jejak kakak aku!” jawab Aprilia dengan ketus lagi, “yaa mau gimana lagi April? Semuanya udah terjadi, yang penting sekarang kita bisa dapet sekolahan dulu, keep smile, baby!” bujuk Putra kembali sambil mengusap air mata yang jatuh membasahi wajah Aprilia. “Baby, baby emangnya aku bayi apa, hehe” jawab Aprilia yang sudah menghilangkan air matanya sedikit demi sedikit, “Nah kalau gini kan manis, nggak mewek lagi hahha”goda Putra, “iih , iya deh iya “,  sambung Aprilia.
        Hubungan mereka setelah lulus SMP ini agak sedikit memburuk. Karena keduanya sama – sama sangat sibuk sehingga mereka sangat sulit untuk bertemu, apalagi dengan Putra, ia sangat sibuk dengan ekskul pramukanya itu, sementara Aprilia sibuk dengan lesnya yang super padat. Karena sangat rindu dan ingin sekali untuk bertemu, Aprilia mengirimkan sms pada Putra, “Putra, minggu depan bisa ketemuan nggak?? April kangen bangeeet!” “aduuh, maaf banget yaa, Putra besok mau ada acara camping di sekolah” jawab Putra “huu yaudah deh!” April marah, “lain kali aja yaa, maaf bangeeet” bujuk Putra “yayaya” ketus April. Memang, April juga sibuk, sama dengan Putra, tapi setidaknya ia masih bisa meluangkan waktunya untuk bertemu dengan Putra. Ia merasa sangat kesal, sampai – sampai ia pernah curhat pada Nina, sahabatnya “nin, aku cape tau ngejalanin hubungan kayak gini terus lama – lama, pengen PUTUS rasanya”. “Hei, kenapa, Pril? Jangan gitu dong, anak – anak udah pada setuju banget kamu sama Putra” tanya Nina sambil membujuk April “abis gimana?? dia tuh kalau di ajak ketemu slalu nggak bisa! Aku cape nin, cape!!!” jawab April sambil menangis, “sabar April, mungkin aja dia emang beneran lagi sibuk” nasihat Nina, “tapi sampe kapan nin? April udah nggak kuat lagi kalau kayak gini terus, mending udahan aja” jawab April dengan rasa putus asa. Malamnya Putra mengirimkan sms untuk Aprilia, “aprilia, besok ketemuan yuk? “ “ouh, mau ketemuan ? emang bisa ?! bukannya sekarang kamu tuh sibuk banget yaa?!” jawab April dengan nada kesal. “Yaampun maapin aku sih, waktu itu aku emang lagi sibuk banget, banyak kegiatan dari sekolah, tapi sekarang udah nggak kok”, “terserah deh, aku udah cape pacaran sama orang sibuk kayak kamu” sambung April tegas. Putra pun membalas sms itu lagi, agar Aprilia tidak marah lagi kepadanya. Namun Aprilia sudah terlanjur marah dengan semuanya ini dan ia memutuskan untuk tidak membalas sms Putra lagi. Tapi akhirnya Aprilia mau memaafkan semua kesalahan Putra, karena masalah ini ia jadi tidak berkonsentrasi di sekolahnya. “Putra, aku minta maaf ya, yang kemarin itu lagi ke bawa emosi ” “iya April, nggak papa kok, aku juga minta maaf selama ini aku terlalu sibuk dan nggak bisa punya waktu buat kamu” mohon Putra pada Aprilia ”iya iya nggak papa” jawab Aprilia memaafkan,” yaudh besok jadi ketemuan nggak?” tanya Putra dengan tidak sabar, “hmm, insyaallah” jawab Aprilia.
        Untunglah keduanya dapat mengontrol emosi dengan baik. Berkat kesabaran mereka yang cukup tinggi akhirnya mereka bisa bertemu kembali melepas rasa rindu yang telah tertunda selama empat bulan. Berkat kesabaran yang mereka miliki, akhirnya semua konflik cepat mereda. Dan hubungan mereka pun kembali berjalan dengan baik  .

3 komentar:

  1. Cinta Aprilia bagaikan .. eemmmhh kisah nyata :D April lucu yaa .. good prim, aku suka :)

    BalasHapus
  2. urfan : lucu? bagian yg mananya?

    naila : sok tau, ini engga nyata wey, cip cip maacih ya :)

    BalasHapus