Cari Blog Ini

Pages

Senin, 06 Februari 2012

SUCKSEED

Ped adalah kutu buku di SD yang tidak memiliki minat musik. Sejak teman sekelasnya Ern berbagi kecintaannya pada musik dengannya, Ped jadi menyukai Ern.

Tapi orang tua Ern membawanya pergi ke Bangkok membuat mereka berdua terpisah. Sampai suatu hari mereka berdua bertemu lagi di SMA. Di sekolah, Ern adalah jagoan gitar yang digila-gilai sementara Ped masih seorang kutu buku.

Mereka berencana untuk membentuk band rock bersama teman dekat mereka dengan harapan mendapatkan gadis-gadis popular. Masalahnya mereka harus terus menerus gagal sebelum sukses.

Pemain :
- Jirayu La-ongmanee, Patchara Jirathiwat, Thawat Pornrattanaprasert, Natcha Nualjam

Sutradara :
- Chayanop Boonprakob

Beberapa cuplikan filmnya!!!



BENER BENER KEREN FILMNYAAAA!!!

Joanne Kathleen Rowling, Penulis dan Pencipta Dunia Harry Potter!!!!










Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling (lahir 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris). Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Kemudian, saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000, seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian, Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.

Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter : Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah memperoleh keuntungan lebih kurang 480 juta dolar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi pada 16 Juli 2005.

Harry Potter and the Sorcerer's Stone telah dibuat film yang mulai tayang pada 16 November 2001. Pada awal minggu pembukaannya di Amerika Serikat, telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar Amerika Serikat (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film The Lost World : Jurassic Park (1999). Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung. Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.

Salah satu Novel terlaris karya J.K. Rowling



Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Setelah mengumumkan buku keenam seri Harry Potter, Rowling melahirkan anak perempuan, Mackenzie Jean Rowling Murray pada 23 Januari 2005. Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows yang merupakan akhir dari seri Harry Potter.

Perempuan kelahiran 31 Juli 1965 itu, terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Buku kelimanya, Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007).

Rowling menjadi sangat beruntung, setelah keseluruhan edisi bukunya diproduksi dalam bentuk layar lebar. Dan keseluruhannya merengkuh kesuksesan yang luar biasa

Berikut data lengkap tentang Joanne Kathleen Rowling

Nama Lengkap : Joanne Kathleen Rowling

Lahir : Chipping Sodbury, 31 Juli 1965

Profesi : Penulis Novel Harry Potter

Suami : Dr. Neil Murray (suami kedua)

Anak :

* Jessica (dari suami pertama)
* David Gordon Rowling Murray
* Mackenzie Jean Rowling Murray

Pendidikan Terakhir : Lulusan Universitas Exeter

Karir :

* Staf Pengajar Bahasa Inggris di Portugal (1990)
* Penulis Novel Harry Potter Seri Ke 1-6 (Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Harry Potter dan Piala Api, Harry Potter dan Orde Phoenix, serta Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran)

Kamis, 02 Februari 2012

Kakakku, Kakak Kelasku, part2

   Bel masuk berbunyi. Ulangan dimulai. Ine sangat serius dalam mengerjakan soal ulangan, sementara kakak kelas yang duduk di sebelahnya sangat kebingungan dan tidak serius dalam menjawab soal. Kakak kelas yang duduk di sebelah Ine bernama Alif.
Alif    : "Dek,dek..!" (memanggil Ine seperti sedang berbisik)
Ine    : "Iya kak, ada apa?" (memandang ke arah Alif)
Alif    : "Masih inget pelajaran fisika yang ini ngga, dek? Bantuin kakak doong"                  (menunjukkan salah satu soal)
Ine    : (mengambil kertas soal milik Alif) "Coba bentar saya itung dulu..... udah nih kak              jawabannya yang C"
Alif    : "Makasih ya"
Ine    : "Iya"
    Hari ke 2 ...
Alif    : "Dek ... Dek..."
Ine    : "Apa kaa?"
Alif    : "Bawa pensil berapa?"
Ine    : "Bawa 3 ka"
Alif    : "Boleh pinjem satu ngga?"
Ine    : "Iya boleh kok" (memberikan pensil ke Alif)
    Sepulang sekolah ...
Ine    : "Fen, aku males banget tau sama kakak kelas yang duduk di sebelahku!"
Fenny    : "Kenapa?"
Ine    : "Ngga modal banget kakak kelasnya, pinjem - pinjem alat tulis, udah tau aku lagi               serius banget ngerjain soal"
Fenny    : "Haha, sabar yaa"
Ine    : "Ih malah ketawa kamu mah"
    Hari terakhir Ulangan ...
Ine    : (menggaruk kepalanya yang tak gatal) "Duuh ini maksudnya apasih bahasa inggris?             ngga ngerti artinya"
Alif    : (menarik kertas soal Ine) "Mana yang susah? Biar kakak bantu"
Ine    : "Yang ini kak" (menunjukkan salah satu soal)
Alif    : "Udah selesai nih"
Ine    : "Wih makasih banyak yaa, kak"
Alif     : "Iya sama - sama. Eh, aku boleh minta nomer kamu ngga?"
Ine    : "Buat apa kak?"
Alif    : "Minta aja, kalo ngga boleh juga ngga apa - apa"
Ine    : "Boleh kok, bentar yaa, aku tulis di kertas dulu" .......... "Ini kak nomerku"                    (memberikan kertas yang berisikan nomor HP nya)
Alif    : "Makasih ya"
Ine    : (hanya tersenyum)
    Ulangan Semester telah usai. Ine dan teman - temannya langsung pulang menuju rumahnya masing - masing. Sesampainya di rumah Ine membuka twitter dan menulis sebuah status.
Ine    : (on twitter) "Capeknya habis ulangan, semoga hasilnya memuaskan deh. Sekarang
       nonton Suckseed dulu deh"
    Kemudian ada yang me retweet status Ine barusan ...
Alif    : "Tentang apa dek, filmnya?"
Ine     : "Maaf ini siapa?" (Ine masih kurang mengenal Alif yang username twitternya            "@nurLif23")
Alif    : "Ini kakak yang duduk di sebelah kamu waktu ulangan tadi :) "
Ine    : "Ouh kakak. Ini film tentang band gitu kak. Ribet kalo di jelasin, mending nonton               langsung"
Alif    : "Boleh pinjem DVD nya ngga?"
Ine    : "Aku pakai laptop kak, mungkin kalo mau minta harus di copy dulu"
Alif    : "Lanjut di sms aja"
Ine    : "Oh iya"
    Ine heran ternyata ia sudah berteman dengan kakak yang duduk di sebelahnya sewaktu ulangan tadi di twitter. Tiba - tiba HP Ine bergetar.
Alif    : "Ne, ini ka Alif . Kakak mau minta film yang tadi kamu tulis di twitter dong. hehe"
Ine    : "Ouh yaudah besok di sekolah kakak bawa FD (flashdisk) ya"
Alif    : "Kakak pengen nontonnya sekarang, rumah kamu di mana? Biar kakak yang ke rumah         kamu"
Ine    : "Eeh jangan ke rumahku kak, kita ketemuan aja ya di warnet depan sekolah"
Alif    : "Sip deh"
    Sesampainya di warnet depan sekolah Ine langsung meng copy kan film ke laptop Alif. Setelah film nya selesai di copy, Alif mengajak Ine untuk makan siang terlebih dahulu, dan Ine pun meng iyakan ajakan Alif tersebut.
    Keesokan harinya di sekolah Ine mendapatkan kabar yang tak di duga. Ia di pilih sebagai salah satu murid untuk mengikuti lomba matematika tingkat SMA se daerahnya. Ine bingung, tindakan apa yang harus ia lakukan.
    Sesampainya di rumah, Ine membuka twitter dan menulis sebuah status "ngga yakin bisa". Tanpa sengaja Alif membaca status Ine tersebut. Alif pun langsung mengirimkan pesan ke HP Ine.
Alif    : "Ine :) "
Ine    : "Iya kak, kenapa?"
Alif    : "Status twitternya barusan yang 'ngga yakin ngga bisa' kenapa? kakak boleh tau              ngga?"
Ine    : "Ouh yang itu, aku di pilih buat ikut lomba matematika tingkat daerah kak, aku ngga               yakin bisaa :( "
Alif    : "Kapan lombanya?"
Ine    : "3minggu lagi kak"
Alif    : "Masih ada waktu, kakak ajarin deh, sekalian belajar buat UN juga"
Ine    : "Benera kak? Ngga ngerepotin?"
Alif    : "Iya ngga apa - apa kok"
Ine    : "Makasih kak"
Alif    : "Iya sama - sama"
    Keesokan harinya di kantin, Ine dan Alif belajar bersama - sama. Salah satu teman Alif melihat mereka sedang berduaan di kantin seperti orang pacaran. Tetapi itu salah, mereka berdua hanya belajar bersama, tidak pacaran.
    Hari yang di nantikan tiba. Perasaan tidak menentu mulai datang pada Ine. Hari itu adalah hari dimana Ine akan memulai lombanya. Sebelum lomba di mulai, Alif mengirimkan pesan singkat kepada Ine "semangat yaa buat lombanya, optimis dan yakin bisa :) ".
    Seminggu berlalu setelah lomba itu di laksanakan. Hasil pengumuman lomba telah Ine dapatkan. Alif juga telah berhasil mengikuti UN dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada saat acara perpisahan kelas 3, mereka berdua bertemu dan Alif memberikan sebuah buku kepada Ine, sebagai kenang - kenangan untuknya dan untuk lomba yang akan Ine ikuti lagi.
    5 bulan berlalu setelah Ine dan Alif berpisah, dimana Ine harus bersikeras sendiri untuk menghadapi lomba yang selanjutnya akan ia ikuti. Berkali - kali ia belajar dari buku ALif yang di berikan kepadanya. Ine rindu akan sosok kakak kelas seperti Alif, orang yang pertama kali Ine pikir sangat menyebalkan, ternyata sangat berbanding terbalik dengan yang ada di pikirannya. Alif membantu Ine dalam menghadapi lomba. Berkat belajar bersama, Ine menjadi lebih mudah dalam menjawab soal - soal yang di lombakan, ia juga berhasil melanjutkan lombanya ke tingkat provinsi. Sehari sebelum lomba akan di laksanakan kembali, Ine membuka e-mail. Ternyata saat membuka e-mail ada salah satu pesan masuk, yang tak lain adalah pesan dari Alif, pesannya berisi "Ine, maaf ya, kakak ngga bisa bantu kamu belajar buat lomba lagi, kakak cuma bisa bantu kamu lewat buku kakak yang kakak kasih. Kakak yakin, kamu pasti bisa tanpa kakak, terus berusaha, berdoa, berjuang, dan kamu harus yakin sama kemampuan kamu ya! Love my young sister, Ine :) ".
    Melihat isi pesan tersebut, mata Ine berlinang air mata. Iya semakin rindu akan sosok kakak kelas seperti Alif yang selalu bersedia membantu Ine belajar kapan saja. Tapi semua berubah saat Alif lulus SMA. Kedekatan mereka tidaklah menjadika mereka sebagai sepasang kekasih. Alif sudah menganggap Ine sebagai adiknya sendiri, demikian sebaliknya dengan Ine. Kasih sayang tidak harus di berikan kepada seorang teman atau kekasih saja kan? Adik kakak pun harus saling menyayangi juga.

Kakakku, Kakak Kelasku, part1


    Ine, perempuan pendiam tapi pintar ini duduk di bangku kelas satu SMA. Ya, dia baru saja masuk SMA tahun ini. Di kelas, ia duduk dengan seorang anak perempuan yang di kira sangat pintar karena kesoktahuan nya sangat berlebihan tapi hasilnya nol!
Sisil    : "Eh duduk sama siapa? Gue duduk di sni boleh ngga?" (menunjuk salah satu meja)
Ine    : "Ngga duduk sama siapa - siapa kok. Sok aja kalau mau duduk di sini :)"
Sisil    : "Okedeh. Nama lo siapa?"
Ine    : "Aku Ine, kamu?"
Sisil    : "Ouh, gue Sisil, salam kenal ya! "
Ine    : "Iya, salam kenal juga ya ! :) "
    Bel masuk sekolah telah berbunyi. Ini menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai, dan seorang guru pun masuk ke dalam kelas
Guru    : "Selamat pagi anak - anak. Ibu adalah guru Matematika di sini. Baiklah kita mulai saja pelajarannya tapi santai saja ya belajarnya"
    Guru itu mulai memberikan materi kepada Ine dan teman - teman sekelasnya. Sepanjang pelajaran Ine melihat Sisil yang hanya tidur - tiduran di meja saja tanpa memperhatikan pelajaran yang saat itu sedang berlangsung.
Ine    : "Sil, kamu kok ngga nyatet sih?"
Sisil    : "Ngapain? Males ah, gue ngga suka pelajaran itung - itungan"
Ine    : "Kok gitu? Kita kan baru nyatet materi doang, nanti juga di jelasin"
Sisil    : "Ngga ah, gue mau tiduran aja" (memalingkan muka dari Ine)
Ine    : "Ouh, yaudah deh terserah"
    Teeeet, bel istirahat berbunyi. Ine bingung harus jajan dengan siapa. Tetapi akhirnya dia memberanikan diri untuk berkenalan dengan yang lainnya.
Ine    : "Eh mau ke kantin ya? Bareng dong"
Ica    : "Oke, boleh kok"
    Di sepanjang perjalanan menuju ke kantin mereka berdua berbincang - bincang.
Ine    : "Eh kamu yag duduk di belakang aku kan?"
Ica    : "Ha? Iyatah? Waduuh gue kurang tau hahaha. Coba nanti kita lihat"
    Bel masuk setelah istirahat pun berbunyi, menandakan waktu istirahat telah usai. Ine dan Ica langsung duduk di bangku nya masing - masing.
Ine    : "Tuh kan bener, kamu duduk di belakang aku haha"
Ica    : "Aih iya ya? Haha" (keduanya sambil melemparkan tawa)
    Tiba - tiba guru pelajaran masuk dan kali ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia ...
Sisil    : "Asik pelajaran Bahasa Indonesia. Gue seneng banget!"
Ine    : (berbisik dalam hati sambil melihat ke arah Sisil) "Akhirnya nih orang semangat           belajar juga"
    Satu jam berlalu. Ada beberapa soal yang Ine tidak mengerti, kemudian ia bertanya kepada Sisil ...
Ine    : "Sil, ada yang ngga aku ngerti nih. Kamu tau ngga nomer 5 jawabannya apa?"            (melihatkan soal tersebut)
Sisil    : "Udah sih ngga usah di kerjain. Lagi ngga mood belajar nih gue"
Ine    : (mengerutkan dahi dan berkata dalam hati) "Kapan mood belajar sih nih anak?           Daritadi bawaannya perasaan males mulu"
    Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu belajar telah usai. Ine pulang bersama Ica. Sepanjang perjalanan menuju halte mereka bercerita.
Ica    : "Ne, tadi lo kenapa sama Sisil?"
Ine    : "Aku males ca, duduk sama Sisil, ngga enak banget! Ngga bisa di ajak buat            kerjasama. Aku nanya yang ngga ngerti dia selalu bilang lagi ngga mood               belajarlah, ngga suka pelajaran nya lah, banyak pokoknya!!!"
Ica    : "Ha?? Iyatah ne? Yaudah ini kan baru hari pertama sekolah. Mungkin lo belum              kenal sifat dia yang lainnya. Jadi sabar dulu ya!"
Ine    : "Tapi beneran ngga kuat ca. Iyadeh aku ikutin saran kamu"
Ica    : "Nah gitu dong"
    Hari demi hari Ine lewati duduk dengan seorang Sisil. Semakin hari Ine semakin tidak senang duduk dengan Sisil. Malam harinya Ine bercerita kepada Ica melalui pesan singkat di handphone.
Ine    : "Caaaa"
Ica    : "Kenapa ne?"
Ine    : "Besok ada PR ngga?"
Ica    : "Ngga ada koo"
Ine    : "Ouh yaudah deh bagus kalau gitu. Eh aku pengen cerita"
Ica    : "Aku ngga kuat duduk sama Sisil. Setiap hari kelakuaannya tambah bikin aku            kesel. Makin males duduk sama dia!"
Ica    : "Sabar ne, semua butuh proses. Tapi kalau lo udah ngga betah duduk sama dia             lagi, lo kan bisa pindah duduk sama Fenny di depan"
Ine    : "Yaudah deh besok aku pindah duduk sama Fenny. Semoga dia ngga kayak             Sisil!"
Ica    : "Haha iya, Udah geh jangan sedih lagi"
Ine    : "Iyadeh , makasih yaa caa udah mau dengerin ceritaku"
Ica    : "Iya, sama - sama"
    Esok harinya Ine berbicara dengan Sisil. Ine tidak ingin duduk dengan Sisil lagi, dengan alasan Ine tidak ingin duduk di belakang, karena kurang mengerti apabila sedang belajar.
Ine    : "Sil, aku pindah ya duduknya di depan sama Fenny. Ngga keliatan nih duduk di
         belakang"
Sisil    : "Yaudah terserah" (muka datar)
    Kemudian Ine menghampiri tempat duduk Fenny ...
Ine    : "Hai Fenny, aku duduk di sini sama kamu boleh ngga?" (menunjuk meja Fenny)
Fenny    : "Ouh iya sok aja duduk bareng aku" (jawabnya sambil tersenyum)
    Bel masuk berbunyi, ketua kelas Ine memberi tahu sesuatu.
Radit    : "Woy temen - temen, pelajaran matematika ngga ada gurunya. Tapi sekarang di
         di kasih tugas. Tan, lo yang nulis tugasnya nih di papan tulis" (memanggil sekretaris
         kelas)
Tanti    : "Aduuh kenapa harus gue sih yang nulis dit, Gue lagi twitteran nih mupung lagi ngga
         ngga ada gurunya. Lo aja yang nulis, lo kan ketua kelas"
Radit    : "Tapi ini kan tugas lo sebagai sekretaris!!!!"
Tanti    : "Iyaiya, gue tulis nih cerewet lo"
Radit    : "Hahahahha"
    Ine dan teman - teman sekelasnya pun mulai mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya. Beberapa dari mereka ada yang mengerjakan tugasnya tetapi ada juga yang tidak.
Ine    : "Duh ini soalnya ngebingungin banget. Fen, kamu ngerti ngga soal yang ini?"                    (menunjukkan salah satu soal)
Fenny    : "Ouh ini mah gampang, Ne! Tinggal kamu tambah hasil awal sama akhirnya"
Ine    : "Ouh gitu yaudah deh" (melanjutkan mengerjakan soal)
Fenny    : "Ne, pinjem HP dong, pengen dengerin lagu nih!"
Ine    : (memberikan HP nya kepada Fenny) "Nih! Udah selesai ngerjainnya?"
Fenny    : "Udah doong" (muka ke PD an)
Ine    : "Buset cepet bangeeeet. Liat ya jawabannya ahhahhaha"
Fenny    : "Haha, iya sok ajasih"
    Semakin hari Ine dan Fenny semakin akrab. Hari demi hari mereka lalui dengan penduh canda dan tawa. Tiga bulan berlalu, inilah saat nya untuk ulangan semester.
Ica    : "Ne, ambil kartu UTS yuk di TU!
Fenny    : "Ikuuuuuttt"
Ine    : "Hahaha , ayuklahh!"
Tanti    : "Ca, ambilin sekelas sekalia aja kartunya"
Ica    : "Okedeh"
    Ica, Ine, dan Fenny sudah mengambil kartu UTS. Mereke tinggal bersiap - siap untuk menghadapi ulangan tengah semester yang akan di laksanakan seminggu ke depan.
    Hari Senin tiba. Pagi - pagi sekali Ine berangkat sekolah. Ia khawatir telat dan tidak tahu ruangan untuk ulangan dia. Ine berkeliling sekolah, satu ruangam, dua ruangan, 5 ruangan, belum ia temui. Sampai pada akhirnya salah seorang temannya mengirimi Ine sms, "Ne, ruangan kita paling pojok deket masjid ya". Ine menghentikan hentakan kakinya sejenak, sejenak ia berfikir "kenapa smsnya telat? kalo gitu caranya kan ngga perlu muter - muter sampai kayak gini".