Bel masuk berbunyi. Ulangan dimulai. Ine sangat serius dalam mengerjakan soal ulangan, sementara kakak kelas yang duduk di sebelahnya sangat kebingungan dan tidak serius dalam menjawab soal. Kakak kelas yang duduk di sebelah Ine bernama Alif.
Alif : "Dek,dek..!" (memanggil Ine seperti sedang berbisik)
Ine : "Iya kak, ada apa?" (memandang ke arah Alif)
Alif : "Masih inget pelajaran fisika yang ini ngga, dek? Bantuin kakak doong" (menunjukkan salah satu soal)
Ine : (mengambil kertas soal milik Alif) "Coba bentar saya itung dulu..... udah nih kak jawabannya yang C"
Alif : "Makasih ya"
Ine : "Iya"
Hari ke 2 ...
Alif : "Dek ... Dek..."
Ine : "Apa kaa?"
Alif : "Bawa pensil berapa?"
Ine : "Bawa 3 ka"
Alif : "Boleh pinjem satu ngga?"
Ine : "Iya boleh kok" (memberikan pensil ke Alif)
Sepulang sekolah ...
Ine : "Fen, aku males banget tau sama kakak kelas yang duduk di sebelahku!"
Fenny : "Kenapa?"
Ine : "Ngga modal banget kakak kelasnya, pinjem - pinjem alat tulis, udah tau aku lagi serius banget ngerjain soal"
Fenny : "Haha, sabar yaa"
Ine : "Ih malah ketawa kamu mah"
Hari terakhir Ulangan ...
Ine : (menggaruk kepalanya yang tak gatal) "Duuh ini maksudnya apasih bahasa inggris? ngga ngerti artinya"
Alif : (menarik kertas soal Ine) "Mana yang susah? Biar kakak bantu"
Ine : "Yang ini kak" (menunjukkan salah satu soal)
Alif : "Udah selesai nih"
Ine : "Wih makasih banyak yaa, kak"
Alif : "Iya sama - sama. Eh, aku boleh minta nomer kamu ngga?"
Ine : "Buat apa kak?"
Alif : "Minta aja, kalo ngga boleh juga ngga apa - apa"
Ine : "Boleh kok, bentar yaa, aku tulis di kertas dulu" .......... "Ini kak nomerku" (memberikan kertas yang berisikan nomor HP nya)
Alif : "Makasih ya"
Ine : (hanya tersenyum)
Ulangan Semester telah usai. Ine dan teman - temannya langsung pulang menuju rumahnya masing - masing. Sesampainya di rumah Ine membuka twitter dan menulis sebuah status.
Ine : (on twitter) "Capeknya habis ulangan, semoga hasilnya memuaskan deh. Sekarang
nonton Suckseed dulu deh"
Kemudian ada yang me retweet status Ine barusan ...
Alif : "Tentang apa dek, filmnya?"
Ine : "Maaf ini siapa?" (Ine masih kurang mengenal Alif yang username twitternya "@nurLif23")
Alif : "Ini kakak yang duduk di sebelah kamu waktu ulangan tadi :) "
Ine : "Ouh kakak. Ini film tentang band gitu kak. Ribet kalo di jelasin, mending nonton langsung"
Alif : "Boleh pinjem DVD nya ngga?"
Ine : "Aku pakai laptop kak, mungkin kalo mau minta harus di copy dulu"
Alif : "Lanjut di sms aja"
Ine : "Oh iya"
Ine heran ternyata ia sudah berteman dengan kakak yang duduk di sebelahnya sewaktu ulangan tadi di twitter. Tiba - tiba HP Ine bergetar.
Alif : "Ne, ini ka Alif . Kakak mau minta film yang tadi kamu tulis di twitter dong. hehe"
Ine : "Ouh yaudah besok di sekolah kakak bawa FD (flashdisk) ya"
Alif : "Kakak pengen nontonnya sekarang, rumah kamu di mana? Biar kakak yang ke rumah kamu"
Ine : "Eeh jangan ke rumahku kak, kita ketemuan aja ya di warnet depan sekolah"
Alif : "Sip deh"
Sesampainya di warnet depan sekolah Ine langsung meng copy kan film ke laptop Alif. Setelah film nya selesai di copy, Alif mengajak Ine untuk makan siang terlebih dahulu, dan Ine pun meng iyakan ajakan Alif tersebut.
Keesokan harinya di sekolah Ine mendapatkan kabar yang tak di duga. Ia di pilih sebagai salah satu murid untuk mengikuti lomba matematika tingkat SMA se daerahnya. Ine bingung, tindakan apa yang harus ia lakukan.
Sesampainya di rumah, Ine membuka twitter dan menulis sebuah status "ngga yakin bisa". Tanpa sengaja Alif membaca status Ine tersebut. Alif pun langsung mengirimkan pesan ke HP Ine.
Alif : "Ine :) "
Ine : "Iya kak, kenapa?"
Alif : "Status twitternya barusan yang 'ngga yakin ngga bisa' kenapa? kakak boleh tau ngga?"
Ine : "Ouh yang itu, aku di pilih buat ikut lomba matematika tingkat daerah kak, aku ngga yakin bisaa :( "
Alif : "Kapan lombanya?"
Ine : "3minggu lagi kak"
Alif : "Masih ada waktu, kakak ajarin deh, sekalian belajar buat UN juga"
Ine : "Benera kak? Ngga ngerepotin?"
Alif : "Iya ngga apa - apa kok"
Ine : "Makasih kak"
Alif : "Iya sama - sama"
Keesokan harinya di kantin, Ine dan Alif belajar bersama - sama. Salah satu teman Alif melihat mereka sedang berduaan di kantin seperti orang pacaran. Tetapi itu salah, mereka berdua hanya belajar bersama, tidak pacaran.
Hari yang di nantikan tiba. Perasaan tidak menentu mulai datang pada Ine. Hari itu adalah hari dimana Ine akan memulai lombanya. Sebelum lomba di mulai, Alif mengirimkan pesan singkat kepada Ine "semangat yaa buat lombanya, optimis dan yakin bisa :) ".
Seminggu berlalu setelah lomba itu di laksanakan. Hasil pengumuman lomba telah Ine dapatkan. Alif juga telah berhasil mengikuti UN dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada saat acara perpisahan kelas 3, mereka berdua bertemu dan Alif memberikan sebuah buku kepada Ine, sebagai kenang - kenangan untuknya dan untuk lomba yang akan Ine ikuti lagi.
5 bulan berlalu setelah Ine dan Alif berpisah, dimana Ine harus bersikeras sendiri untuk menghadapi lomba yang selanjutnya akan ia ikuti. Berkali - kali ia belajar dari buku ALif yang di berikan kepadanya. Ine rindu akan sosok kakak kelas seperti Alif, orang yang pertama kali Ine pikir sangat menyebalkan, ternyata sangat berbanding terbalik dengan yang ada di pikirannya. Alif membantu Ine dalam menghadapi lomba. Berkat belajar bersama, Ine menjadi lebih mudah dalam menjawab soal - soal yang di lombakan, ia juga berhasil melanjutkan lombanya ke tingkat provinsi. Sehari sebelum lomba akan di laksanakan kembali, Ine membuka e-mail. Ternyata saat membuka e-mail ada salah satu pesan masuk, yang tak lain adalah pesan dari Alif, pesannya berisi "Ine, maaf ya, kakak ngga bisa bantu kamu belajar buat lomba lagi, kakak cuma bisa bantu kamu lewat buku kakak yang kakak kasih. Kakak yakin, kamu pasti bisa tanpa kakak, terus berusaha, berdoa, berjuang, dan kamu harus yakin sama kemampuan kamu ya! Love my young sister, Ine :) ".
Melihat isi pesan tersebut, mata Ine berlinang air mata. Iya semakin rindu akan sosok kakak kelas seperti Alif yang selalu bersedia membantu Ine belajar kapan saja. Tapi semua berubah saat Alif lulus SMA. Kedekatan mereka tidaklah menjadika mereka sebagai sepasang kekasih. Alif sudah menganggap Ine sebagai adiknya sendiri, demikian sebaliknya dengan Ine. Kasih sayang tidak harus di berikan kepada seorang teman atau kekasih saja kan? Adik kakak pun harus saling menyayangi juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar