Cari Blog Ini

Pages

Kamis, 02 Februari 2012

Kakakku, Kakak Kelasku, part1


    Ine, perempuan pendiam tapi pintar ini duduk di bangku kelas satu SMA. Ya, dia baru saja masuk SMA tahun ini. Di kelas, ia duduk dengan seorang anak perempuan yang di kira sangat pintar karena kesoktahuan nya sangat berlebihan tapi hasilnya nol!
Sisil    : "Eh duduk sama siapa? Gue duduk di sni boleh ngga?" (menunjuk salah satu meja)
Ine    : "Ngga duduk sama siapa - siapa kok. Sok aja kalau mau duduk di sini :)"
Sisil    : "Okedeh. Nama lo siapa?"
Ine    : "Aku Ine, kamu?"
Sisil    : "Ouh, gue Sisil, salam kenal ya! "
Ine    : "Iya, salam kenal juga ya ! :) "
    Bel masuk sekolah telah berbunyi. Ini menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai, dan seorang guru pun masuk ke dalam kelas
Guru    : "Selamat pagi anak - anak. Ibu adalah guru Matematika di sini. Baiklah kita mulai saja pelajarannya tapi santai saja ya belajarnya"
    Guru itu mulai memberikan materi kepada Ine dan teman - teman sekelasnya. Sepanjang pelajaran Ine melihat Sisil yang hanya tidur - tiduran di meja saja tanpa memperhatikan pelajaran yang saat itu sedang berlangsung.
Ine    : "Sil, kamu kok ngga nyatet sih?"
Sisil    : "Ngapain? Males ah, gue ngga suka pelajaran itung - itungan"
Ine    : "Kok gitu? Kita kan baru nyatet materi doang, nanti juga di jelasin"
Sisil    : "Ngga ah, gue mau tiduran aja" (memalingkan muka dari Ine)
Ine    : "Ouh, yaudah deh terserah"
    Teeeet, bel istirahat berbunyi. Ine bingung harus jajan dengan siapa. Tetapi akhirnya dia memberanikan diri untuk berkenalan dengan yang lainnya.
Ine    : "Eh mau ke kantin ya? Bareng dong"
Ica    : "Oke, boleh kok"
    Di sepanjang perjalanan menuju ke kantin mereka berdua berbincang - bincang.
Ine    : "Eh kamu yag duduk di belakang aku kan?"
Ica    : "Ha? Iyatah? Waduuh gue kurang tau hahaha. Coba nanti kita lihat"
    Bel masuk setelah istirahat pun berbunyi, menandakan waktu istirahat telah usai. Ine dan Ica langsung duduk di bangku nya masing - masing.
Ine    : "Tuh kan bener, kamu duduk di belakang aku haha"
Ica    : "Aih iya ya? Haha" (keduanya sambil melemparkan tawa)
    Tiba - tiba guru pelajaran masuk dan kali ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia ...
Sisil    : "Asik pelajaran Bahasa Indonesia. Gue seneng banget!"
Ine    : (berbisik dalam hati sambil melihat ke arah Sisil) "Akhirnya nih orang semangat           belajar juga"
    Satu jam berlalu. Ada beberapa soal yang Ine tidak mengerti, kemudian ia bertanya kepada Sisil ...
Ine    : "Sil, ada yang ngga aku ngerti nih. Kamu tau ngga nomer 5 jawabannya apa?"            (melihatkan soal tersebut)
Sisil    : "Udah sih ngga usah di kerjain. Lagi ngga mood belajar nih gue"
Ine    : (mengerutkan dahi dan berkata dalam hati) "Kapan mood belajar sih nih anak?           Daritadi bawaannya perasaan males mulu"
    Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu belajar telah usai. Ine pulang bersama Ica. Sepanjang perjalanan menuju halte mereka bercerita.
Ica    : "Ne, tadi lo kenapa sama Sisil?"
Ine    : "Aku males ca, duduk sama Sisil, ngga enak banget! Ngga bisa di ajak buat            kerjasama. Aku nanya yang ngga ngerti dia selalu bilang lagi ngga mood               belajarlah, ngga suka pelajaran nya lah, banyak pokoknya!!!"
Ica    : "Ha?? Iyatah ne? Yaudah ini kan baru hari pertama sekolah. Mungkin lo belum              kenal sifat dia yang lainnya. Jadi sabar dulu ya!"
Ine    : "Tapi beneran ngga kuat ca. Iyadeh aku ikutin saran kamu"
Ica    : "Nah gitu dong"
    Hari demi hari Ine lewati duduk dengan seorang Sisil. Semakin hari Ine semakin tidak senang duduk dengan Sisil. Malam harinya Ine bercerita kepada Ica melalui pesan singkat di handphone.
Ine    : "Caaaa"
Ica    : "Kenapa ne?"
Ine    : "Besok ada PR ngga?"
Ica    : "Ngga ada koo"
Ine    : "Ouh yaudah deh bagus kalau gitu. Eh aku pengen cerita"
Ica    : "Aku ngga kuat duduk sama Sisil. Setiap hari kelakuaannya tambah bikin aku            kesel. Makin males duduk sama dia!"
Ica    : "Sabar ne, semua butuh proses. Tapi kalau lo udah ngga betah duduk sama dia             lagi, lo kan bisa pindah duduk sama Fenny di depan"
Ine    : "Yaudah deh besok aku pindah duduk sama Fenny. Semoga dia ngga kayak             Sisil!"
Ica    : "Haha iya, Udah geh jangan sedih lagi"
Ine    : "Iyadeh , makasih yaa caa udah mau dengerin ceritaku"
Ica    : "Iya, sama - sama"
    Esok harinya Ine berbicara dengan Sisil. Ine tidak ingin duduk dengan Sisil lagi, dengan alasan Ine tidak ingin duduk di belakang, karena kurang mengerti apabila sedang belajar.
Ine    : "Sil, aku pindah ya duduknya di depan sama Fenny. Ngga keliatan nih duduk di
         belakang"
Sisil    : "Yaudah terserah" (muka datar)
    Kemudian Ine menghampiri tempat duduk Fenny ...
Ine    : "Hai Fenny, aku duduk di sini sama kamu boleh ngga?" (menunjuk meja Fenny)
Fenny    : "Ouh iya sok aja duduk bareng aku" (jawabnya sambil tersenyum)
    Bel masuk berbunyi, ketua kelas Ine memberi tahu sesuatu.
Radit    : "Woy temen - temen, pelajaran matematika ngga ada gurunya. Tapi sekarang di
         di kasih tugas. Tan, lo yang nulis tugasnya nih di papan tulis" (memanggil sekretaris
         kelas)
Tanti    : "Aduuh kenapa harus gue sih yang nulis dit, Gue lagi twitteran nih mupung lagi ngga
         ngga ada gurunya. Lo aja yang nulis, lo kan ketua kelas"
Radit    : "Tapi ini kan tugas lo sebagai sekretaris!!!!"
Tanti    : "Iyaiya, gue tulis nih cerewet lo"
Radit    : "Hahahahha"
    Ine dan teman - teman sekelasnya pun mulai mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya. Beberapa dari mereka ada yang mengerjakan tugasnya tetapi ada juga yang tidak.
Ine    : "Duh ini soalnya ngebingungin banget. Fen, kamu ngerti ngga soal yang ini?"                    (menunjukkan salah satu soal)
Fenny    : "Ouh ini mah gampang, Ne! Tinggal kamu tambah hasil awal sama akhirnya"
Ine    : "Ouh gitu yaudah deh" (melanjutkan mengerjakan soal)
Fenny    : "Ne, pinjem HP dong, pengen dengerin lagu nih!"
Ine    : (memberikan HP nya kepada Fenny) "Nih! Udah selesai ngerjainnya?"
Fenny    : "Udah doong" (muka ke PD an)
Ine    : "Buset cepet bangeeeet. Liat ya jawabannya ahhahhaha"
Fenny    : "Haha, iya sok ajasih"
    Semakin hari Ine dan Fenny semakin akrab. Hari demi hari mereka lalui dengan penduh canda dan tawa. Tiga bulan berlalu, inilah saat nya untuk ulangan semester.
Ica    : "Ne, ambil kartu UTS yuk di TU!
Fenny    : "Ikuuuuuttt"
Ine    : "Hahaha , ayuklahh!"
Tanti    : "Ca, ambilin sekelas sekalia aja kartunya"
Ica    : "Okedeh"
    Ica, Ine, dan Fenny sudah mengambil kartu UTS. Mereke tinggal bersiap - siap untuk menghadapi ulangan tengah semester yang akan di laksanakan seminggu ke depan.
    Hari Senin tiba. Pagi - pagi sekali Ine berangkat sekolah. Ia khawatir telat dan tidak tahu ruangan untuk ulangan dia. Ine berkeliling sekolah, satu ruangam, dua ruangan, 5 ruangan, belum ia temui. Sampai pada akhirnya salah seorang temannya mengirimi Ine sms, "Ne, ruangan kita paling pojok deket masjid ya". Ine menghentikan hentakan kakinya sejenak, sejenak ia berfikir "kenapa smsnya telat? kalo gitu caranya kan ngga perlu muter - muter sampai kayak gini".
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar