Cari Blog Ini

Pages

Sabtu, 21 April 2012

The Fountain of Fair Fortune (Air Mancur Mujur Melimpah)

Terdapat sebuah taman sihir tersembunyi yang dilindungi oleh "sihir yang kuat". Dalam setahun, seorang yang "rugi" disuruh untuk mencari jalan masuk ke Air Mancur, untuk mandi di dalamnya, dan mendapat "keberuntungan seumur hidup."

Mengetahui bahawa ini adalah satu-satunya cara untuk mengubah hidup, mereka yang penyihir atau tidak, berpergian dari pelosok kerajaan untuk mendapatkan peluang untuk memasuki taman tersebut. Disinilah tiga orang penyihir perempuan telah bertemu dan berbagi kisah duka masing-masing. Pertama ialah Asha, yang mengindap "sejenis penyakit yang tiada yang mampu menyembuhkan" yang berharap Air mancur itu dapat mengembalikan kesehatannya. Kedua ialah Altheda, yang telah dirampok dan dipermalukan oleh seorang penyihir. Dia berharap Air Mancur itu mampu menyembuhkan perasaan putus asanya dan juga membrantas kemiskinannya. Penyihir ketiga, Amata, yang telah ditinggalkan oleh kekasihnya, berharap Air Pancut tersebut itu dapat menyembuhkan perasaan "kesedihan dan rasa kerinduan untuk bersama" dirinya. Ketiganya berpendapat bahwa lebih baik mereka bekerjasama untuk mencari jalan ke Air Mancur tersebut. Pada cahaya yang pertama, satu retakan di dinding telah muncul dan "Creepers" ("Makhluk Merayap") telah keluar dari celahan taman dan melilitkan tubuhnya ke badan Asha, penyihir yang pertama tadi. Dia memegang Altheda yang ketika itu sedang memegang Amata. Namun, Amata yang turut terperangkap di dalam perisai seorang kesatria, menyebabkan keempat-empat mereka tadi termasuk Kesatria tadi ikut tertarik ke dalam taman tersebut melalui dinding tadi setelah Makhluk Merayap tadi merentap Asha.

Mengingat hanya seorang saja yang boleh mandi di dalam Air Mancur, dua penyihir yang pertama tadi kecewa dengan tindakan Amata yang mengajak seorang pesaing lagi. Kesatria itu yang tidak mempunyai kekuatan sihir yang mengenali ketiga wanita tadi sebagai penyihir, mengenalkan dirinya sebagai "Sir Luckless" dan ingin menarik diri daripada tantangan untuk mencari Air Mancur tersebut. Namun, Amata tetap tegas untuk mengajak kesatria masuk ke dalam kelompok tersebut.

Dalam perjalanan ke Air Pancut, kumpulan itu telah menghadapi tiga tantangan. Pertama, mereka terpaksa menghadapi seekor makhluk "cacing putih raksasa, kembung dan buta" yang meminta "bukti kesakitan". Sstelah beberapa cobaan menggunakan sihir dan cobaan lain yang tidak membuahkan hasil, Asha telah menangis karena tertekan tanpa menyadari bahwa titisan air mata itulah bentuk “bukti kesakitan” yang dicari yang akhirnya memuaskan hati cacing tersebut, yang akhirnya membolehkan keempat-empat mereka untuk masuk. Kemudian, mereka terpaksa melalui satu tebing yang curam dan mereka telah diminta untuk membayar "hasil usaha". Kemudian, mereka diminta untuk memanjat bukit yang menyebabkan mereka memakan waktu berjam-jam. Akhirnya, usaha Altheda yang menyorak kumpulannya akhirnya terbalas apabila titisan keringat terutama dari keningnya dijadikan bayaran “hasil usaha”. Akhirnya mereka terpaksa melintasi satu sungai dan mereka telah diminta untuk membayar “harta masa lalu”. Berbagai cobaan untuk melintasi sungai itu tidak membuahkan hasil sehingga Amata memikirkan suatu usaha yaitu dengan menggunakan tongkat sihirnya untuk membawa keluar ingatannya tentang kekasihnya yang telah meninggalkannya, lalu menitiskannya ke dalam sungai tersebut. Lalu batu tempat untuk berpijak muncul dan akhirnya mereka bisa melintasinya untuk ke arah Air Mancur, di mana mereka membuat keputusan siapa yang dapat mandi dengan Air Mancur tersebut.

Asha jatuh pingsan akibat keletihan dan hampir mati. Beliau berada dalam keadaan yang amat sakit hingga tidak mampu untuk sampai ke Air Mancur dan telah meminta supaya kawan-kawannya tidak mengerakkan tubuhnya. Altheda dengan segera membuat ramuan yang mujarab dalam usaha untuk mneyegarkan tubuh Asha semula, dan akhirnya ramuan itu bisa memyembuhkan penyakit yang dialaminya selama ini selain daripada kelelahannya, dan kini beliau tidak lagi perlukan Air Mancur tersebut. Dengan berhasil menyebuhkan Asha, Altheda kini sedar bahawa beliau mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan orang lain dan cara baru untuk mendapat rezeki. Beliau kini tidak lagi memerlukan air dari Air Mancur tersebut untuk menyembuhkan “perasaan putus asanya dan kemiskinannya”. Ahli sihir ketiga, Amata menyadari setelah beliau menhgapuskan ingatannya tentang kekasihnya, dia kini baru dapat melihat sikap sebenarnya dari kekasihnya yaitu kejam dan tidak bertimbang rasa. Beliau menyarankan supaya Sir Luckless yang patut diberi peluang atas keberaniannya. Si Kesatria yang kini sadar akan keberaniannya, dan Amata yang kini sudah menaruh harapan dalam hati Kesatria itu kini sadar yang beliau sudah berjumpa dengan lelaki yang sesuai dengan dirinya. Keempatnya kini dengan impian yang masing-masing telah tercapai, berlalu pergi bersama-sama tanpa menyadari bahwa Air Mancur itu sebenarnya tidak mempunyai kekuatan apapun.

[sunting] The Warlock's Hairy Heart

Tokoh utama adalah seorang pemuda sihir yang muda, kaya, tampan, kelemahannya adalah ketika ia emosi, dan berencana untuk menghalangi dirinya jatuh cinta, dengan menggunakan Ilmu Hitam. Pemuda itu yang terlalu terbawa-bawa dengan sikapnya yang percaya diri bahwa dirinya wajar dicemburui oleh orang lain karena kekuasaannya dan keteguhannya. Namun, pada suatu hari, beliau terdengar percakapan antara dua orang pembantunya. Salah seorang pembantunya berasa kasihan pada tuannya, salah satu pembantu berkata bahwa orang seperti dia tidak pernah punya istri. Pemuda itu berencana untuk mencari seorang wanita yang cantik, berbakat dan kaya supaya beliau dicemburui oleh orang lain.

Pemuda itu bertemu dengan wanita yang mempunyai sifat-sifat yang dicarinya. Wanita itu yang tertarik namun pada waktu yang sama rasa kurang setuju untuk menghadiri jamuan makan yang diadakan di kediaman pemuda itu. Pemuda itu coba untuk membuat wanita itu kagum apabila wanita itu berkata bahawa beliau hanya akan percaya dengan kata-kata itu jika wanita itu menyangka pemuda itu mempunyai hati. Lalu, pemuda itu membawa wanita itu turun ke kawasan penjara di mana terdapat satu bekas sihir yang menempatkan hatinya yang masih berdetak.

Terlalu lama berpisah dengan tuannya, hati itu telah berbulu. Wanita itu meminta pemuda itu meletakkan hati itu semula ke dalam tubuhnya, dan pemuda itu melakukannya. Wanita itu yang gembira dengan tindakan lelaki itu memeluk tubuh lelaki tersebut. Namun, hati itu yang berada dalam keadaan yang terlalu parah kerana lama berpisah dengan badan menjadi semakin sekarat akibat kewangian rambut wanita itu dan kemulusan kulitnya yang menembus sampai hati tersebut.

Para tamu yang menghadiri jamuan itu mula tertanya-tanya di manakah tuan rumahnya. Lalu mereka mula mencari pemuda tersebut dan menjumpai pemuda itu di kawasan penjara. Pemuda itu sedang merangkak, sambil memegang-megang dan menjilat hati milik wanita tadi sementara wanita itu terbaring dengan luka di dadanya dan sudah tidak bernyawa. Pemuda itu coba untuk menukar hati miliknya dengan hati wanita itu. Namun, jantungnya yang kuat enggan mengizinkannya. Disebabkan tidak mau diperintah oleh hati sendiri, membuat keputusan untuk membelah dadanya dan mencabut keluar hatinya. Seketika, pemuda itu berada seperti di puncak kemenangan dengan sebuah hati bagi setiap tangan sebelum jatuh mati di atas mayat wanita tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar